Kau aku cinta, sepertikan awan
tandangi langit-langit
yang menjadikannya hujan untuk bumi
kemudian bertandang berulang
Akupun berteguh, hati ini ramai
yang ranyah
sangat hasrat, biarpun ragup
padamu belumlah jejah, rarak redap biarlah
: aku rembah
Kau aku cintai, sebagaimana pepasir-pesisir
serbuk-serbuk bebatuan yang halus
tidak pernah bisa jauh dari samudra
Hati ini ramai yang ranyah, hatiku.
Kecuali hatiku, mencinta ’mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar